Minggu, 05 Januari 2014
Wanita menggambarkan orgasme dalam berbagai cara, tergantung pada bagaimana mereka menafsirkan sensasi, seberapa sensitif mereka dan stimulasi macam apa yang mereka pergunakan.
Seorang perempuan mengakui bahwa, setelah kehilangan keperawanannya, perasaaanya adalah seperti kecewa dan panik. Lalu kemudian mulai terbiasa dan tumbuh buat menikmatinya maka lama-kelamaan ketika dia menjadi lebih nyaman dengan seks maka seks akan menjadi suatu kebutuhan sekaligus sesuatu yang harus dipenuhi keberedaannya.
Perasaan perempuan sewaktu merasakan orgasme di seluruh tubuh terasa bergema melalui kulit mereka, sementara sebagian barangkali merasakan sensasi berdenyut lebih berisi. Sungguh kenikmatan yang luar biasa.
Lalu bagaimana dengan pria? Puncak dari aktivitas seks pria memang lebih mudah diketahui dibanding wanita. Salah satu cirinya adalah laki laki mengeluarkan sperma yang jelas setiap mencapai puncak. Kadang wanita melihat laki-laki sebagai makhluk yang egois, karena 100% permainan seks yang dilakukan suatu pasangan maka akan diakhiri oleh orgasme laki-laki. Tapi, bagi kaum perempuan supaya jangan iri dengan kenyataan itu sebab walau bagaimanapun masih banyak cara buat menyiasati bagaimanakah sebaiknya seks itu dilakukan supaya orgasme bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Memang dibutuhkan konsentrasi, tapi hal itu adalah menyenangkan bila kita memang sayang dengan pasangan kita. Umpamanya, lakukanlah foreplay, rangsangan pada bagian sensitif Anda terutama vagina
Gerakan atau getaran bertenaga dari pasangan ketika penis memompa ke vagina cenderung akan lebih cepat memberikan orgasme dengan kontraksi lebih kuat, namun itu tidak berarti seorang perempuan akan lebih suka sensasi yang lebih lambat dan orgasme lebih ringan dengan suaminya. Kadang anda harus mengatur kapan gerakan cepat dan kuat dan kapan kita bermain lembut. Yang pasti rasa Orgasme itu adalah kenikmatan yang pasti membuat pelaku seks sangat ketagihan dan terus berpikir untuk mendapatkannya berulang-ulang.
Seorang perempuan mengakui bahwa, setelah kehilangan keperawanannya, perasaaanya adalah seperti kecewa dan panik. Lalu kemudian mulai terbiasa dan tumbuh buat menikmatinya maka lama-kelamaan ketika dia menjadi lebih nyaman dengan seks maka seks akan menjadi suatu kebutuhan sekaligus sesuatu yang harus dipenuhi keberedaannya.
Perasaan perempuan sewaktu merasakan orgasme di seluruh tubuh terasa bergema melalui kulit mereka, sementara sebagian barangkali merasakan sensasi berdenyut lebih berisi. Sungguh kenikmatan yang luar biasa.
Lalu bagaimana dengan pria? Puncak dari aktivitas seks pria memang lebih mudah diketahui dibanding wanita. Salah satu cirinya adalah laki laki mengeluarkan sperma yang jelas setiap mencapai puncak. Kadang wanita melihat laki-laki sebagai makhluk yang egois, karena 100% permainan seks yang dilakukan suatu pasangan maka akan diakhiri oleh orgasme laki-laki. Tapi, bagi kaum perempuan supaya jangan iri dengan kenyataan itu sebab walau bagaimanapun masih banyak cara buat menyiasati bagaimanakah sebaiknya seks itu dilakukan supaya orgasme bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Memang dibutuhkan konsentrasi, tapi hal itu adalah menyenangkan bila kita memang sayang dengan pasangan kita. Umpamanya, lakukanlah foreplay, rangsangan pada bagian sensitif Anda terutama vagina
Gerakan atau getaran bertenaga dari pasangan ketika penis memompa ke vagina cenderung akan lebih cepat memberikan orgasme dengan kontraksi lebih kuat, namun itu tidak berarti seorang perempuan akan lebih suka sensasi yang lebih lambat dan orgasme lebih ringan dengan suaminya. Kadang anda harus mengatur kapan gerakan cepat dan kuat dan kapan kita bermain lembut. Yang pasti rasa Orgasme itu adalah kenikmatan yang pasti membuat pelaku seks sangat ketagihan dan terus berpikir untuk mendapatkannya berulang-ulang.